Investasi di sektor properti bisa dibilang tidak ada matinya, karena bagaimanapun juga manusia akan terus membutuhkan tempat tinggal. Dengan terus bertambahnya jumlah manusia maka kebutuhan akan tempat tinggal juga akan semakin tinggi.
Sehingga investasi rumah sejak dini bisa menjadi pilihan, tidak hanya bisa dijadikan sebagai rumah hunian saja tetapi menjadi peluang bisnis. Namun perlu dipahami jika investasi dibidang properti memiliki tingkat likuiditas (pencairan) cukup rendah.
Dibutuhkan beberapa bulan, hingga tahun, hingga transaksi jual-beli berjalan lancar. Kendati demikian, melihat hasil yang didapat tak memungkiri banyak pihak berlomba-lomba menjadi investor.
Namun sebelum terjun menjadi investor dibidang properti, ada baiknya simak beberapa poin penting berikut ini.
1. Dibutuhkan Modal Banyak
Investasi dibidang properti membutuhkan modal yang tinggi, modal yang terbatas kerap kali menjadi kendala yang tak bisa dipinggirkan. Sebelum memulai, baiknya kumpulkan modal secara perlahan dengan mempelajari langsung bagaimana menjadi seorang broker.
Sebagai broker, yang membantu menjual proses jual-beli, kemudian mendapatkan komisis dari penjualan tersebut. Dengan demikian modal yang dibutuhkan akan relatif jauh lebih kecil dan hampir tidak ada resiko finansial bagi kita, karena barang yang diperdagangkan adalah milik orang lain.
2. Biaya Perawatan Tinggi
Menjadi investor di bidang properti, bukan sekadar membeli bangunan lalu menjual dengan harga yang setinggi-tingginya. Lebih dari itu, investor juga perlu memikirkan biaya perawatan, lokasi, tren hunian, inflasi hingga bagaimana strategi marketing yang dibutuhkan.
3. Butuh Waktu Lama
Untuk mendapatkan hasilnya, investasi di bidang yang satu ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sehingga sebelum terjun ke investasi properti maka pastikan lebih dahulu tidak akan menggaggu stabilitas keuangan dan kebutuhan sehari-hari.
4. Menguasai Ilmunya
Mempelajari dan mengusai ilmunya terlebih dulu sebelum action perlu dilakukan. Sebab, banyak ilmu, tips dan trik serta strategi yang bisa kita pelajari. Apalagi sifatnya tergolong tidak liquid, sehingga untuk bisa mendapatkan keuntungan di properti harus banyak belajar dan mempraktikkan ilmu tersebut.